Pertama kali liat buku ini aku langsung tertarik, sampulnya itu foto Yoo Ah In. hahahahah ! trus aku beli, dan ternyata isinya bagus banget. Ini bukan novel romance yang biasa aku baca, kalau menurutku ini lebih real di dunia kita. Biasanya jalan ceritanya gitu-gitu aja, tapi novel ini bikin aku tertarik. Cari filmnya mau download, kayaknya gak bisa, ilegal mungkin. Oke, but it's just my opini. Kalau mau tau isinya, silahkan baca sendiri aja :D
Aku ada resensinya, selamat membaca ;)
Proses menjadi "orang hebat" memang melelahkan. Ibarat pepatah, untuk menggapai puncak gunung harus rela melalui jalan terjal penuh bebatuan. Artinya, meski harus dilalui dengan jalan menjenuhkan, namun harga sebuah sukses itu adalah kenikmatan tak ternilai. Pencarian sukses ini setidaknya dimulai sejak masa-masa muda. Sebab, masa muda adalah usia segar dengan stamina tubuh dan otak masih menggebu-menggebu.
Buku berjudul Wandeuk ini "lumayan" asyik untuk direnungi. Dengan bahasa renyah karya fiksi, kita bisa berselancar tentang tantangan mencapai puncak kesuksesan. Yang terpenting, seperti amanat dalam novel ini seseorang mampu menaklukkan diri sendiri. Masa remaja adalah masa pencaharian. Di usia remaja, segala keinginan tekadang muncul seperti air bah tak terbendung. Sehingga, bagi sekalian pemuda yang tidak mampu mensiasati keinginan yang dicita-citakan bisa menjadi bumerang kepada karir yang ditempuhnya. Sebagian mereka, bisa terjebak kepada tindakan ‘berandalan’.
Dalam novel karya penulis Korea ini, kita diajak bisa bijaksana dalam memaknai kehidupan. Meski dengan alur karya sastra, namun pesan moral dalam buku ini sangat tinggi. Lewat tokoh Wandeuk, penulis mencoba mengapresiasi kehidupan remaja. Tokoh Wandeuk dalam novel ini seperti membagkitkan gairah untuk terus menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Karya yang sudah diangkat ke layar lebar denga judul Punch pada tahun 2011 lalu ini sarat dengan lika-liku hidup remaja. Dengan nuansa remaja yang nakal, tokoh dalam novel ini mengambil peran strategis memberikan kritik kepada kepribadian kaum remaja.
Sebagaimana dalam alur karya sastra, penulis novel ini membuka karyanya dengan babak awal mengenai kehidupan sang tokoh. Wandeuk, sebagai tokoh utama dalam novel ini awalnya adalah anak yang pendiam namun nakal. Dia menbenci gurunya di sekolah (SMA) yang bernama Ddongju. Tetapi, kehadira guri ini memberikan perubahan terhadap mental da semangat hidup Wandeuk. Sang tokoh berhasil melewati cerita-cerita hidupnya dengan jiwa kesatria.
Sumber : OkeZone
Aku ada resensinya, selamat membaca ;)
Judul: Wandeuk
ISBN: 978-602-9397-24-6
Penulis: Kim Rye-ryeong
Penerjemah: Seini Intanalia Zalukhu
Tebal:vi+254 hlm
Penerbit: Bentang Belia
Terbitan: I, April 2012
ISBN: 978-602-9397-24-6
Penulis: Kim Rye-ryeong
Penerjemah: Seini Intanalia Zalukhu
Tebal:vi+254 hlm
Penerbit: Bentang Belia
Terbitan: I, April 2012
Proses menjadi "orang hebat" memang melelahkan. Ibarat pepatah, untuk menggapai puncak gunung harus rela melalui jalan terjal penuh bebatuan. Artinya, meski harus dilalui dengan jalan menjenuhkan, namun harga sebuah sukses itu adalah kenikmatan tak ternilai. Pencarian sukses ini setidaknya dimulai sejak masa-masa muda. Sebab, masa muda adalah usia segar dengan stamina tubuh dan otak masih menggebu-menggebu.
Buku berjudul Wandeuk ini "lumayan" asyik untuk direnungi. Dengan bahasa renyah karya fiksi, kita bisa berselancar tentang tantangan mencapai puncak kesuksesan. Yang terpenting, seperti amanat dalam novel ini seseorang mampu menaklukkan diri sendiri. Masa remaja adalah masa pencaharian. Di usia remaja, segala keinginan tekadang muncul seperti air bah tak terbendung. Sehingga, bagi sekalian pemuda yang tidak mampu mensiasati keinginan yang dicita-citakan bisa menjadi bumerang kepada karir yang ditempuhnya. Sebagian mereka, bisa terjebak kepada tindakan ‘berandalan’.
Dalam novel karya penulis Korea ini, kita diajak bisa bijaksana dalam memaknai kehidupan. Meski dengan alur karya sastra, namun pesan moral dalam buku ini sangat tinggi. Lewat tokoh Wandeuk, penulis mencoba mengapresiasi kehidupan remaja. Tokoh Wandeuk dalam novel ini seperti membagkitkan gairah untuk terus menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Karya yang sudah diangkat ke layar lebar denga judul Punch pada tahun 2011 lalu ini sarat dengan lika-liku hidup remaja. Dengan nuansa remaja yang nakal, tokoh dalam novel ini mengambil peran strategis memberikan kritik kepada kepribadian kaum remaja.
Sebagaimana dalam alur karya sastra, penulis novel ini membuka karyanya dengan babak awal mengenai kehidupan sang tokoh. Wandeuk, sebagai tokoh utama dalam novel ini awalnya adalah anak yang pendiam namun nakal. Dia menbenci gurunya di sekolah (SMA) yang bernama Ddongju. Tetapi, kehadira guri ini memberikan perubahan terhadap mental da semangat hidup Wandeuk. Sang tokoh berhasil melewati cerita-cerita hidupnya dengan jiwa kesatria.
Sumber : OkeZone

Comments
Post a Comment