Kisah Tak Terduga di Balik Dongeng 'Alice in Wonderland'
Alice's Adventure in Wonderland merupakan salah satu kisah
terpopuler pengantar tidur anak. Namun siapa sangka dongeng itu
mengandung perumpamaan tersembunyi dari hal-hal lain yang jauh lebih
ruwet bagi pikiran anak-anak? Diduga terdapat serangkaian kisah yang mengarah pada seks, narkoba, kolonialisme bahkan gangguan makan dalam dongeng anak itu. Dikutip dari BBC pada Rabu (1/6/2016), karya Lewis Carroll yang masih terus dicetak hingga kini itu berisi dongeng tentang kue ajaib dan pintu-pintu rahasia, kucing yang menyeringai, dan kura-kura yang bernyanyi. Dalam satu abad terakhir, kisah itu mengilhami sejumlah film,
lukisan, tarian balet, dan permainan komputer. Bahkan ada nama penyakit
syaraf yang menggunakan namanya. Lebih dari semua itu, yang paling
mencengangkan adalah cerita-cerita alternatifnya. Mulai dari cendekiawan hingga blogger, beberapa dari mereka melihat
dongeng ini sebagai kiasan tentang budaya narkoba, perumpamaan tentang
kolonisasi Inggris, dan cerita seorang wanita yang cemburu kepada kaum
pria karena pria memiliki penis (suatu keadaan kejiwaan yang dikenal dengan istilah 'penis envy'). Pada masa awalnya yang sederhana, buku itu sekadar merupakan hiburan
bagi seorang anak perempuan berusia 10 tahun bernama Alice Liddell dan
saudara-saudara perempuannya ketika mereka sedang berlayar di Sungai
Thames, London, bersama dengan Charles Dodgson. Alice mengusulkan Dodgson untuk menuliskan ceritanya, dan Dodgson kemudian membukukannya menggunakan nama samaran Lewis Carroll. Alice adalah seorang putri dekan di Christ Church, salah satu kolese
di Oxford. Sedangkan Dodgson adalah seorang dosen matematika. Nah, Alice
bukanlah satu-satunya gadis kecil yang akrab dengan sang pengajar. Menurut pemikiran Abad ke-21, ada sesuatu yang tidak beres dengan
hubungan demikian. Memang tidak ada bukti tentang sesuatu yang tercela
dalam hubungan Alice dengan Dodgson. Tapi sulit untuk tidak mencurigai seorang pria berumur yang gembira
ketika teman-teman kecilnya duduk di pangkuannya untuk pose foto
bersama, bahkan dengan pakaian yang tidak lengkap.
Tokoh White Rabbit dan Alice yang bermain kroket menggunakan burung flamingo. (Sumber John Tenniel via Wikipedia)Dengan meredupnya basa-basi gaya Victoria bersamaan dengan kelahiran
teori psikoanalisa, kisah Alice's Adventures in Wonderland semakin
dipertanyakan. Ketika naskahnya ditelaah ulang, para kritikus mengungkapkan
banyaknya penggambaran terkait dengan ginekologi, mulai dari lubang
kelinci hingga tirai yang harus disingkapkan oleh Alice. Lubang dan anak kunci ditafsirkan sebagai persenggamaan dan sang ulat
adalah perumpamaan untuk alat kelamin pria. Sejumlah pihak pun menduga
naskah itu menceritakan tentang kecemburuan kepada penis lelaki dan
menafsirkan melarnya leher Alice sebagai cerita tentang ereksi. Lalu, Alice harus mengipas-ngipas supaya dirinya kembali menciut,
disusul dengan air matanya yang asin dan menggenang hingga ke dagunya
ketika ia menciut terlalu kecil, hanya setinggi 2,5 cm. Nah, ada saja
yang membacanya sebagai kiasan yang diperindah tentang masturbasi. Menerawang jauh Pembacaan dengan nuansa lain memandang kisah Alice bukan semata
tentang seks, tapi lebih tentang pertumbuhan seorang anak perempuan.
Mulai dari masa kanak-kanak, menuju masa pubertas, hingga menjadi
dewasa. Alice merasa tidak nyaman berada dalam tubuhnya sendiri karena
melewati sejumlah perubahan ekstrem. Ia merasa terombang-ambing sehingga
tidak yakin dengan jati dirinya sendiri. Ia melawan otoritas dan bersusah payah mencoba mengerti aturan, permainan yang dilakukan oleh sekitarnya, dan bahkan kematian. Lalu, kisah Alice dilanjutkan dengan keberadaan seekor ulat yang sedang menghisap hookah
(hisapan uap tembakau) sambil duduk di atas jamur. Sejak tahun 1960-an,
para pencinta narkoba menafsirkan ini sebagai keadaan teler berat. Lagu White Rabbit gubahan Jefferson Airplane seakan menegaskan tafsiran ini, “Remember what the Dormouse said / Feed your head, feed your head”. Ada getar-getar psikedelik bahkan sejak pembukaan lagunya, lalu
ditambah lagi dengan sang kucing, Cheshire Cat, yang melompat ke sana ke
mari. Salah satu penulis favorit Dodgson adalah Thomas De Quincey, seorang
anggota "Confessions of an English Opium Eater". Dodgson memang
mencoba-coba obat homeopati pencegah pilek, tapi tidak ada bukti bahwa
ia pernah bermain-main dengan narkoba. Namun demikian, terus saja kisah ini dikait-kaitkan dengan narkoba,
seperti dalam kalimat The Matrix berikut ini, "Kalau kamu menelan pil
biru, usailah kisahnya, kamu terbangun di ranjang dan mempercayai apapun
yang kamu ingin percaya." "Kalau kamu menelan pil merah, kamu tetap berada di Wonderland, dan
saya akan menunjukkan kepadamu betapa dalamnya lubang sarang kelinci
itu."
Cheshire Cat, tokoh kucing menyeringai dalam kisah Alice in Wonderland. (Sumber John Tenniel via Wikipedia)Tentang kubis dan raja-raja Tapi tidak semuanya soal seks dan narkoba. Satu aliran kritik lainnya
memandang Alice sebagai kiasan politis. Ketika satu tokoh melompat
melampaui lompatan White Rabbit, ia tiba di tempat yang serba aneh dan
diperintah oleh seorang ratu yang gampang marah. Dodgson diketahui memiliki pandangan campur aduk tentang Ratu Victoria,
walaupun sang Ratu sangat menyenangi bukunya. Tempat aneh itu pun
memiliki sistem hukum yang kacau-balau, mirip dengan Inggris pada masa
Victoria. Lalu, apa tindakan Alice di negeri antah berantah itu? Karena tidak
suka dengan cara penduduk pribumi melakukan segala sesuatu, ia mencoba
memaksakan nilai-nilainya sendiri sehingga menjadi bencana. Apakah novel
ini kemudian bisa dipandang sebagai kiasan tentang kolonisasi? Kemudian ada juga pertanyaan dari tokoh-tokoh The Walrus dan
Carpenter dalam bentuk puisi untuk Alice sebagaimana yang dibawakan oleh
Tweedledum dan Tweedledee. Menurut sejumlah tafsiran, tukang kayu (carpenter) itu adalah Yesus dan walrus itu adalah Petrus. Kerang-kerang yang lainnya adalah para murid Yesus. Pihak lain bersikeras bahwa itu adalah kiasan tentang suatu
kekaisaran, sehingga walrus dan tukang kayu itu menggambarkan Inggris,
sedangkan tiram-tiram adalah jajahan-jajahannya. Bahkan J.B. Priestley, seorang penulis dan novelis Inggris terkemuka,
turut bersuara. Menurutnya, walrus dan tukang kayu itu adalah kiasan
tentang dua jenis politisi. Penggunaan teori-teori liar dan singit oleh generasi-generasi
berikutnya tentang arti 'sesungguhnya' kisah Alice ini adalah upaya agar
mengerti bagaimana perubahan patokan-patokan sosial dapat mengubah
suatu naskah secara radikal. Tentu saja hal ini sekaligus menjadi kesaksian tentang hakekat
dongeng yang tidak terbelenggu pada masa tertentu sehingga setiap era
dapat membaca kisah tentang dirinya sendiri dan asyik terbenam dalam
dongengnya. Perdebatan tentang dongeng itu berlanjut. Dalam kisah lain, Alice
disebut adalah perumpamaan tentang gangguan makan, kisah amaran tentang
aljabar simbolis model baru, dan bahkan satir untuk Perang Mawar (perang
antar raja-raja kecil di Inggris pada masa lalu). Dengan begitu
banyaknya teori, kita pun jadi kebingungan seperti Alice. Charles Dodgson berkarier sebagai pengajar matematika, jadi jangan
heran kalau cerita-ceritanya ditaburi dengan perumpamaan aritmatika dan
geometri. Alice ditantang memecahkan rangkaian teka-teki mulai dari yang
diajukan oleh Mad Hatter hingga permainan kriket Inggris. Walaupun
sangat ingin dijawabnya, teka-teki itu ternyata tidak berguna dan tidak
ada jawabannya. Dodgson adalah seorang yang logis, tapi Wonderland adalah dunia yang
marak dengan hal-hal tidak logis. Dan mungkin itulah pesan utama
gubahannya, yaitu bahwa dunia adalah tempat yang edan sehingga suatu
pengharapan kerap membuat frustrasi.
Mendengar kata Keroppi pasti otak kita langsung ngebayangin makhluk ijo bermata bulat besar dengan mulut lebar yang selalu tersenyum membentuk huruf V. yup itulah si kodok ijo yang imut keroppi. Ada apa dengan keroppi dan mengapa saya membahas keroppi? sebenarnya gak ada alasan khusus, beberapa hari kemaren ada yang pesen kaos bergambar keroppi jadi gak ada salahnya kalo sedikit dibahas asal-usul dan biografi keroppi disini. Siapa tau teman2 yang membaca jadi tertarik pesen kaos juga, kan lumayan.. hehehe Lahirnya keropi ternyata gak beda jauh dengan tanggal lahir saya, cuma berbeda beberapa hari aja, keroppi yang memiliki nama lengkap Hasunoue Keroppi lahir(diciptakan) 10 juli 1987, kota asalnya bernama Donut Pond. Keroppi memiliki saudara laki2 bernama Koroppi dan saudara perempuan bernama Pikki selain itu keroppi juga sering terlihat bersama Den Den yaitu siput yang merupakan temannya. Keroppi sengat terkenal di Donut Pond karena sifatnya yang periang. Keroppi memiliki...
Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi (Chairil Anwar)
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Qs Al An’am: 32)
Comments
Post a Comment