Skip to main content

Live Journal : Viral Aniaya Guru, Salah Siapa? (2)

Saling menghormatilah, bagaimanapun guru itu membantu anak Anda meraih impiannya, masalah etika bukan tanggungjawab guru seutuhnya, etikan juga tanggung jawab orangtua, guru hanya membantu. Anak itu hartanya orangtuanya bukan harta guru. Kalau anak yang tidur dan ditegur oleh guru bisa memukul gurunya hingga tewas, sebenarnya siapa yang dicontoh? Anak itu mencontoh, entah dari TV, lingkungan, atau ayah dan ibu, coba untuk mawas diri. Jangan sampai anak yang lahir bagai kertas putih menjadi manusia tak beretika karena kita sebagai yang lebih tua menggambarkan kekerasan dan hal yang buruk pada kertas putihnya.
Sangat amat pula di sesalkan sampai orangtua murid yang memukul ibu kepala sekolah tersebut menggunakan meja kaca hingga berdarah. Kalian bisa cari sendiri gimana parahnya ibu kepala sekolah itu setelah dipukul wali murid. Sekarang gini apa kepuasan yang Anda dapat setelah melampiaskan kemarahan Anda pada guru yang membantu Anda mendidik anak Anda? Begitukah cara berterima kasih? Apa itu yang Anda ajarkan pada anak Anda kelak? Mau jadi apa anak Anda nanti kalau sudah besar kalau saat dia kecil bahkan masalah yang sebenarnya salah anak Anda tapi Anda besar-besarkan dan Anda bela sampai seperti itu? Dan untuk wali murid- wali murid yang lain tolong, bukan seperti ini cara menyelesaikan suatu masalah. Saya tau orangtua itu peduli dengan anak-anaknya. Tapi coba pikir, ketika anak Anda salah dan Anda bela, itu akan terus berulang hingga anak Anda dewasa. Apakah Anda semua mau anak Anda menjadi tidak mandiri dan selalu lari dari tanggungjawab? Begitukah manusia-manusia dimasa depan yang akan menduduki bumi pertiwi? Manusia-manusia yang lari dari masalah dan tidak bisa bertanggungjawab, menyalahkan orang lain. Mau dibawa kemana pendidikan di Indonesia kalau tidak ada feedback dari salah satu pihak.
Oh Shin sekarankan juga banyak pedofil berkeliaran dimana-mana, kalau misalkan sebenernya si pelaku pedofil itu yang ngomong bohong dan anak kita jujur, terus gimana, kitakan gak tau mana yang sebenernya jujur atau bohong?
Nah ini nih, pentingnya mengetahui karakteristik anak. Yang punya anakkan ibu bapak sekalian, pasti si anak sukanya apa, benci sama apa, kenapa dia bisa bahagia, kenapa dia bisa sedih, berapa sering anak Anda berbohong dan jujur, Anda yang tahu, lagipula anak kecil usia TK dan SD jarang sekali yang berbohong, karena mereka masih sangat polos. Peka pak, buk. Kapan Anda harus bertindak, pada ibu guru yang menegur anak Anda ketika anak Anda melakukan kesalahan, atau ketika anak Anda mendapatkan pelecehan? Harus tau dimana harus bertindak. Nah disini pula pentingnya pendidikan anak usia dini.
Jangan remehin TK dan PAUD. Untuk orangtua baru atau temen-temen semua yang akan nikah kelak, TK dan PAUD itu penting buat nanemin karakter, dan etika. Sekarang gue sadar kenapa dulu waktu TK tempat buat cuci tangan setiap kelas cuma di kasih satu kran, karena kita diajari untuk bersabar, antri, dan itu kita gunakan sampai kita besar. Menulis dan berhitung bisa nanti waktu SD, yang penting adalah karakter dan etika, karena itu yang akan di gunakan anak-anak kita kelak hingga dewasa nantinya.
Jadi disini semua belah pihak berperan, tak bisa hanya saling menyalahkan orangtua, guru atau malah si anak, karna semuanya  sudah terlanjur  terjadi. Tapi semua harus mawas diri dan mengambil peran untuk memajukan pendidikan di Indonesia, untuk masa depan bangsa yang tentu saja lebih baik lagi.
Harapan saya, untuk orangtua atau calon orang tua, tolong Anda semua harus tau dimana Anda harus bertindak, jangan sampai kejadian-kejadian tersebut terulang dimasa yang akan datang. Untuk adek-adekku yang masih SD, SMP, SMA mungkin kalian belum ngerti kenapa guru suka sekali marah sama kalian, tapi kalian harus tau, kalau guru marah berarti kalian bikin kesalahan, jangan langsung menyalahkan guru dan lapor ke orangtua kalian dengan laporan yang dilebih-lebihkan, jelaskan situasinya dengan benar. Buat bapak/ibu guru, karena jaman ini sudah sangat berubah, mungkin cara menegur yang dahulu dianggap biasa saja sekarang bisa dianggap kekerasan didalam sekolah, dan terimakasih untuk dedikasinya selama ini.

Sekian dulu guys tulisan gue kali ini. Mungkin ada yang ingin beropini? Bisa tulis di kolom komentar, dengan baik dan sopan tentu saja. See you ^^

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Asal Mula Keroppi

Mendengar kata Keroppi pasti otak kita langsung ngebayangin makhluk ijo bermata bulat besar dengan mulut lebar yang selalu tersenyum membentuk huruf V. yup itulah si kodok ijo yang imut keroppi. Ada apa dengan keroppi dan mengapa saya membahas keroppi? sebenarnya gak ada alasan khusus, beberapa hari kemaren ada yang pesen kaos bergambar keroppi jadi gak ada salahnya kalo sedikit dibahas asal-usul dan biografi keroppi disini. Siapa tau teman2 yang membaca jadi tertarik pesen kaos juga, kan lumayan.. hehehe Lahirnya keropi ternyata gak beda jauh dengan tanggal lahir saya, cuma berbeda beberapa hari aja, keroppi yang memiliki nama lengkap Hasunoue Keroppi lahir(diciptakan) 10 juli 1987, kota asalnya bernama Donut Pond. Keroppi memiliki saudara laki2 bernama Koroppi dan saudara perempuan bernama Pikki selain itu keroppi juga sering terlihat bersama Den Den yaitu siput yang merupakan temannya. Keroppi sengat terkenal di Donut Pond karena sifatnya yang periang. Keroppi memiliki...

Aku

  Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi (Chairil Anwar)

Surah Al-An'am Ayat 32

  وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Qs Al An’am: 32)