Skip to main content

Live Journal : Jong Hyun Shinee and Suicide (1)

18 Desember 2017 mungkin jadi hari yang berduka banget buat Shawol. For your information yang gatau Shawol itu apa, mereka fandomnya Shinee.

Emang ada apa sih Shin di tanggal itu?

Tanggal 18 Desember kemarin, Jong Hyun Shinee meninggal karena bunuh diri. Pasti keluarga, teman dan Shawol and all people who know K-Pop berduka sama kabar ini. Gue pribadi ga percaya sebelum SM (agensi yang menaungi Shinee) kasih konfirmasi. Cuma kabar udah dimana-mana yang bilang Jong Hyun oppa meninggal. Dan akhirnya pernyataan itu muncul, membenarkan segala berita yang beredar diluar sana.

Shock? Sedih? Wah jangan ditanya. Shinee adalah salah satu boyband yang buat gue ngelirik ke K-Pop waktu gue SMP dulu selain Super Junior. Gue seneng banget denger lagu mereka yang Hello waktu itu. Gue dengerin terus ampe diomelin karena lagunya gak ganti-ganti dan itu-itu aja. Who’s care, it’s me. I love. I do. Terus lanjut lanjut hati gue terpaut sama Big Bang pada akhirnya, tapi gue masih suka dengerin lagu Shinee walaupun ga seintens dulu karena gue udah sukak banget sama Big Bang.

Yang terakhir gue tahu si Taemin Shinee ngeluarin lagu solo dan udah gitu aja gue ga kepo lagi. Trus tiba-tiba dapet kabar gini, boong sih kalau gue mo biasa aja, mengingat gimana dulu gue suka dengerin lagu Shinee.

Balik lagi ke Jong Hyuk oppa. Dia meninggal bunuh diri karena depresi. Gue cerita kronologisnya yang gue tahu dari media nih ya. Jadi Oppa ngirim pesen ke kakaknya lewat aplikasi chat, terus kakaknya curiga kalo dia mau bunuh diri, kakaknya nelpon polisi buat ngecek adiknya di apartemennya, bener aja disana dia udah tergeletak tak sadarkan diri dengan briket batu bara yanga ada di kompor, dia keracunan karbon monoksida. Dibawa ke rumah sakit dia masih bernafas, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, Jong Hyun oppa diambil untuk selama-lamanya.
Setelah dia meninggal, ada surat bunuh diri yang dia tulis, isinya seperti ini;
"Aku sudah hancur dari dalam. Depresi yang perlahan-lahan menguasaiku seluruhnya, dan aku tak bisa menang darinya. 
Aku membenci diriku sendiri. Aku mencoba untuk bertahan dan meminta diriku untuk kuat, tapi tidak ada jawaban.
Jika aku tidak bisa membersihkan napasku, lebih baik berhenti sekalian.
Aku bertanya siapa yang akan menjagaku.
Hanya ada Aku.
Aku sendirian.
Mudah mengatakan untuk mengakhiri semuanya.
Sulit sebenarnya untuk mengakhirinya.
Aku selama ini hidup karena kesulitan yang kuhadapi.
Mereka mengatakan aku ingin kabur.
Benar memang. Aku ingin kabur.
Dari diriku.
Dari kamu.
Aku bertanya siapa. Ini Aku. Dan ini aku. Dan ini aku lagi.
Aku bertanya kenapa aku semakin kehilangan kenangan. Mereka menjawab karena itu kepribadianku. Baiklah. Jadi pada akhirnya semua ini salahku.
Aku ingin seseorang menyadari, tapi tidak ada. Tidak ada yang menemuiku, tentu saja mereka tidak tahu aku ada.
Aku bertanya kenapa orang hidup. Ya karena mereka hidup saja.
Kalau aku bertanya kenapa orang mati, kurasa mereka akan menjawab kalau itu karena lelah.
Aku menderita dan khawatir. Aku tidak pernah bisa mengubah jalanku menjadi kebahagiaan.
Sakit hanya ada perasaan sakit.
Mereka mengatakan agar aku tidak seperti itu.
Kenapa? Aku bahkan tidak bisa mengakhiri dengan cara yang kuinginkan?
Mereka mengatakan padaku untuk mencari tahu mengapa aku terluka.
Aku tahu benar kenapa. Aku terluka karena diriku. Semua salahku dan karena aku jahat.
Dokter, inikah yang ingin kamu dengar?
Ini semua bukan salahku.
Saat dokter menyalahkan kepribadianku dengan suara yang pelan, aku berpikir mudah sekali menjadi seorang dokter.
Luar biasa bagaimana aku terluka. Orang yang lebih terluka bisa hidup lebih baik. Orang yang lebih lemah juga hidup dengan baik. Kurasa tidak. Dari semua yang hidup, tidak ada seorang pun yang lebih terluka daripada aku dan tidak ada yang lebih lemah daripada aku.
Tapi mereka mengatakan aku harus tetap hidup.
Aku berkali-kali bertanya, tapi ini bukan untukku. Ini demi kamu.
Aku ingin semua ini demi aku.
Jangan katakan hal yang tak masuk akal.
Pikirkan lah kenapa aku terluka? Aku sudah mengatakan kenapa. Kenapa aku terluka. Tidak seharusnya terluka seperti ini karena hal tersebut? Apakah aku harus menyebutkan detail yang lebih dramatik? 
Aku butuh cerita yang lebih lagi?
Ini bukan tempatku untuk memerangi dunia.
Ini bukan hidupku menjadi dikenal di dunia.
Mereka mengatakan kenapa aku semakin terluka. Karena aku menghadapi dunia, karena aku dikenal di dunia. Kenapa aku memilih ini? Itu lucu.
Ini keajaiban aku bisa bertahan hingga sekarang.
Apa yang bisa kukatakan lag? Katakan padaku aku telah bekerja keras.
Kalau aku sudah bisa bertahan dengan baik sampai sekarang. Kalau aku bekerja keras.
Bahkan jika kamu tidak bisa tersenyum merelakanku pergi, jangan salahkan aku.
Aku bekerja keras.
Aku benar-benar bekerja keras.
Selamat tinggal."

Bersambung bagian 2



Comments

Popular posts from this blog

Asal Mula Keroppi

Mendengar kata Keroppi pasti otak kita langsung ngebayangin makhluk ijo bermata bulat besar dengan mulut lebar yang selalu tersenyum membentuk huruf V. yup itulah si kodok ijo yang imut keroppi. Ada apa dengan keroppi dan mengapa saya membahas keroppi? sebenarnya gak ada alasan khusus, beberapa hari kemaren ada yang pesen kaos bergambar keroppi jadi gak ada salahnya kalo sedikit dibahas asal-usul dan biografi keroppi disini. Siapa tau teman2 yang membaca jadi tertarik pesen kaos juga, kan lumayan.. hehehe Lahirnya keropi ternyata gak beda jauh dengan tanggal lahir saya, cuma berbeda beberapa hari aja, keroppi yang memiliki nama lengkap Hasunoue Keroppi lahir(diciptakan) 10 juli 1987, kota asalnya bernama Donut Pond. Keroppi memiliki saudara laki2 bernama Koroppi dan saudara perempuan bernama Pikki selain itu keroppi juga sering terlihat bersama Den Den yaitu siput yang merupakan temannya. Keroppi sengat terkenal di Donut Pond karena sifatnya yang periang. Keroppi memiliki...

Aku

  Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi (Chairil Anwar)

Surah Al-An'am Ayat 32

  وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Qs Al An’am: 32)